Jumat, 16 September 2016

Sejarah Nabi Muhammad; Kisah Fenomenal Sepanjang Sejarah

Ketika Nabi Muhammad meninggal, Umar bin Khaththab menghunus pedang sambil berteriak menentang berita meninggalnya Nabi Muhammad. Untung saja Abu Bakar datang menemui Umar, lalu Abu Bakar membacakan ayat Al-Qur’an.

 “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran [3]: 144)

Kutipan ayat tersebut menyadarkan Umar bin Khaththab dari kegalauan atas meninggalnya Nabi Muhammad Saw.  Ya, ayat di atas turun ketika berkecamuknya perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi Muhammad Saw mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sufyan (pemimpin kaum Quraisy).

Sementara itu, orang-orang munafik mengatakan bahwa kalau Nabi Muhammad itu seorang nabi, tentulah dia tidak akan mati terbunuh. Maka, Allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum muslimin dan membantah kata-kata orang-orang munafik itu.

Tentunya, tiada seorang pun yang tidak merasa sedih bila ditinggal oleh seseorang yang sangat istimewa, apalagi oleh seorang nabi, rasul, sahabat, saudara yang sangat mencintai dan dicintai umatnya. Para sahabat dan tabiin yang semasa dan sezaman dengan Nabi Muhammad, mereka sangat berduka atas meninggal Nabi Muhammad Saw.
Sebagai Muslim yang hidup jauh dari zaman beliau, kita rindu akan dirinya, kesantunan dan kemuliaan akhlaknya. Ya, Nabi Muhammad adalah seorang manusia pilihan yang telah menggetarkan peradaban langit dan bumi, memadukan ketiadaan dan keabadian, mempertemukan kelemahan dan kekuatan, meluruhkan kefakiran dan kekayaan.

Nabi Muhammad Saw adalah seorang rasul sekaligus hamba, seorang nabi sekaligus manusia. Dialah sang kesucian, sang kebajikan dan sang keadilan. Melalui beliau, Allah telah menyelamatkan seluruh makhluk-Nya. Allah membebaskan mereka dari kesesatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.

Nabi Muhammad juga seorang suri teladan bagi segenap alam, panutan bagi para pencari jalan kebenaran, imam kebajikan, contoh sempurna, penunjuk jalan, dan kiblat bagi hati yang mukmin.

Beliau adalah profil yang betul-betul kita cintai, sosok paling utama bagi kita dan pemimpin terbesar yang pernah kita kenal. Beliau adalah panutan, imam, manusia terbaik dan junjungan. Rasul pembawa petunjuk yang mengajarkan tauhid, menanamkan iman, menjabarkan Islam dan mengajari kita shalat, zakat, haji dan ajaran-ajaran agama lainnya.

Risalah perjalanan hidup Nabi Muhammad merupakan kisah terbesar sepanjang sejarah manusia dan sangat fenomenal. Sebagai Muslim, tentunya kita wajib mengetahui risalah kehidupan beliau, sehingga kemuliaan akhlaknya menjadi contoh teladan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam-Nya kepada Nabi Muhammad Saw dalam iringan angin yang berhembus, udara yang bertiup, hujan yang menyiram, cahaya yang bersinar, kilat yang berpendar, dan guruh yang menggelegar.


Sumber: Hayatu Muhammad lil athfal wannasi'in (Muhammad Imarah) dan Qishshatu Arrisalah (Aid Al-Qarni)

1 komentar: